Kamis, 15 November 2012

Keceriaan Dalam Kekurangan

Ingin sekali kembali ke masa kecil,ucapan ini sering terdengar dari setiap orang dewasa yang sedang menjalani hidup dalam kekalutan atau kesedihan karena berbagai masalah yang sedang menerpa.Kalimat itupun sering terlontar dari mulutku walaupun masa kecilku tidak begelimang kekayaan namun kecriaan selalu menghiasi hari - hari ku.

Terlahir di sebuah kampung,dari seorang ayah yang bekerja sebagai seorang sopir angkutan umum waktu itu,tentu saja tidak bisa mengharapkan setiap keinginan bisa dipenuhi.Setiap sang ayah pulang dengan membawa kue yang diatasnya ada gula yang berwarna warni,rasanya bahagia sekali,walaupun sang ayah tidak pulang setiap hari karena menunggu punya uang dulu dari hasil narik penumpang baru bisa pulang.

Seorang ibu yang tangguh buat aku selalu menemaniku dari hari ke hari tanpa lelah,entah apa pekerjaan ibu ku dulu,mungkin hanya bantu - bantu di sawah milik sanak saudara yang se kampung,karena diantara sekian banyak keluarga yang sekampung,keluargaku lah yang secara ekonomi pas - pasan.

Ada saat - saat dimana aku dan ibuku merasa nelangsa,ketika ayahku sudah beberapa hari belum pulang,persediaan makanan sudah habis,ketika itu musim hujan kita hanya bisa memandang hujan di balik jendela tanpa kaca dari rumah yang berbilik bambu.Saat itu aku belum bisa menebak bagaimana perasaan seorang istri yang menjalani hidup dalam serba kekurangan,tapi setelah aku sekarang menjadi seorang ayah aku bisa rasakan pasti waktu itu ibuku sedih sekali.

Kesedihan datang tidak tiap hari,justru keceriaan yang sering aku rasakan,tak ada beban hidup yang dirasakan terlalu berat.Seperti anak-anak pada umumnya masa kecilku banyak dihabiskan untuk bermain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar